Mendukung Program Kesejahteraan Wali Nagari

Kolaborasi menjadi kunci keberhasilan dalam membangun dan mengembangkan bisnis di berbagai bidang usaha, tak terkecuali pertanian. PT Paten Tani merupakan perusahaan off taker di bidang budi daya pertanian jagung di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat yang juga turut menjalin kerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan dalam mewujudkan misinya untuk menyejahterakan petani.

Direktur Utama Paten Tani, Ari Irpendi Putra mengemukakan, perusahaannya mengajak para pemangku kepentingan di lingkup Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman yakni wali nagari atau kepala dusun/desa. Para kades dilibatkan dalam membangun desa layaknya mereka memiliki program untuk kesejahteraan masyarakat, sementara pihaknya mendampingi dan mendukung dari belakang.

“Alhamdulillah kami sudah kerja sama dengan kenagarian untuk menyejahterakan petani. Kami mendampingi seakan-akan ini adalah program mereka, namun kami support dari belakang,”papar pengusaha kelahiran Padang Pariaman yang juga merupakan Ketua Bidang Pertanian Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Barat.

Paten Tani yang dibangun pada tahun 2021 memiliki visi untuk mencetak petani yang cerdas dengan menghasilkan pertanian jagung bernilai tinggi serta kualitas pertanian jagung terbaik. Adapun program yang telah dijalankan adalah Kemitraan dan Binaan dengan Kelompok Tani. Selain itu perusahaan memiliki program kerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Taman Siswa yaitu kegiatan magang para mahasiswa di lahan pertanian yang dikembangkan oleh Paten Tani.

Bantuan saprodi

Ari yang tumbuh di lingkungan keluarga petani ini menerangkan, pada awalnya perusahaan lebih bergerak ke segmen perdagangan dan pembelian hasil pertanian berupa komoditas jagung hibrida untuk pakan ternak. Selama periode 2021-2022 perusahaan masih melakukan pembelian jagung ke petani. Setelah melihat kondisi pasar dan melalukan evaluasi dalam setahun belakangan yang diwarnai dengan perang harga, maka pada awal 2022 pihaknya membentuk tim mulai menjajaki pengembangan lahan pertanian. Adapun pola kemitraan yang dilakukan tidak dengan bantuan pinjaman dana ke petani, melainkan menyediakan peralatan sarana produksi pertanian (saprodi) dan memberikan assessment terhadap kegiatan pengelolaan lahan pertanian.

Paten tani menetapkan key performance indicator untuk tiap satu hektar lahan dapat menghasilkan minimal delapan ton jagung. Angka tersebut masih di atas kajian dinas pertanian yang menetapkan minimal 7,2 ton.

“Kami mencoba di angka delapan ton karena menggunakan herbisida dengan brand bagus yang bukan subsidi Kalau pupuknya bagus, pasti hasil pertaniannya juga bagus,”imbuh sarjana hukum yang kini lebih memilih untuk menekuni bisnis pertanian.

Lahan percontohan (pilot project) pertama yang mulai dikembangkan sejak Agustus 2023 berlokasi di Padang Pariaman. Daerah kelahirannya menjadi pilihan dengan pertimbangan dirinya sudah  banyak mengenal tokoh masyarakat setempat. Kondisi  ph tanah di Padang Pariaman juga masih lebih bagus dibandingkan daerah lain karena lokasinya yang lebih dekat ke laut. Selain itu, faktor kedekatan lokasi lahan dengan pabrik turut menjadi pertimbangan karena dapat menghemat biaya transportasi. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *